Rabu, 12 Juni 2013

Pemberian obat secara sub kutan


1.1. Pengertian
Pemberian obat sub kutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis. Injeksi di bawah kulit dapat dilakukan hanya dengan obat yang tidak merangsang dan melarut baik dalam air atau minyak. Tujuan injeksi sub kutan, agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan. Efeknya tidak secepat injeksi intramuscular atau intravena. Mudah dilakukan sendiri, misalnya insulin pada penyakit diabetes militus.
Tempat yang paling tepat untuk melakukan injeksi sub kutan meliputi area vascular disekitar bagian luar lengan atas, abdomen dari batas bawah kosta sampai krista iliaka, dan bagian anterior paha. Tempat yang paling sering direkomendasikan untuk injeksi heparin ialah abdomen. Tempat yang lain meliputi daerah scapula di punggung atas dan daerah ventral atas atau gluteus dorsal serta daerah scapula. Tempat yang dipilih ini harus bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, dan otot atau saraf besar dibawahnya.
Obat yang diberikan melalui rute sub kutan hanya obat dosis kecil yang larut dalam air (0,5 sampai 1 ml). Jaringan sub kutan sensitif terhadap larutan yang mengiritasi dan obat dalam volume besar. Kumpulan obat dalam jaringan dapat menimbulkan abses steril yang tampak seperti gumpalan yang mengeras dan nyeri di bawah kulit.
Jenis obat yang lazim diberikan secara sub kutan adalah vaksin, obat-obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin.

1.2 Mekanisme fisiologis
Injeksi sub kutan atau pemberian obat melalui bawah kulit pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis, hanya boleh digunakan untuk obat yang tidak menyebabkan iritasi jaringan. Absorpsinya terjadi secara lambat dan konstan sehingga efeknya bertahan lama. Hal ini dapat terjadi karena obat pada injeksi sub kutan masih banyak melintasi banyak membran sel sebelum tiba dalam peredaran darah. Selanjutya akan didistribusi ke dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh, kemudian terjadi proses metabolisme pada hati sehingga obat diinaktifkan oleh enzim-enzim hati yang berupa zat yang larut dalam air untuk di ekskresikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;