Minggu, 09 Juni 2013

Standart Operasional Prosedur Panyudara dan Ketiak


1.1 Prosedur pemeriksaan fisik payudara dan ketiak.
1.2 Pengertian
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada daerah torakal yang terletak secara bilateral pada dinding anterior diantara spasium interkostalis kedua sampai keenam atau ketujuh yang mengandung jaringan glandula labulus, jaringan fibrosa stroma, dan jaringan adiposa dengan cara di inspeksi dan di palpasi.
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi ciri-ciri normal payudara dan ketiak.
2. Mengidentifikasi riwayat kesehatan yang berkaitan dengan pengkajian payudara dan ketiak.
3. Mengidentifikasi persiapan yang diperlukan dalam pengkajian payudara dan ketiak
4. Menganalisis hasil pengkajian.
1.4 Pasien
Pemeriksaan fisik payudara dan ketiak dilakukan pada wanita yang beresiko atau telah menderita kanker payudara sebagai sarana tujuan untuk menentukan skrining kanker payudara.
1.5 Persiapan alat dan bahan
1. Air hangat
2. Bad
3. Baki
4. Bengkok
5. Cermin
6. Cucing
7. Kapas
8. Kursi
9. Sarung tangan
10. Selimut

1.6 Prosedur pelaksanaan
A. Inspeksi
1. Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap ke depan, telanjang dada dengan kedua lengan rileks di sisi tubuh.
2. Mulai inspeksi ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara. Payudara normalnya melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar.
3. Inspeksi warna, lesi, vaskularisasi, dan edema pada kulit payudara.
4. Inspeksi warna areola.areola wanita hamil umumnya berwarna lebih gelap.
5. Inspeksi adanya penonjolan atau retraksi pada payudara dan puting susu akibat adanya skar atau lesi.
6. Inspeksi adanya rabas, ulkus, pergerakan, atau pembengkakan pada puting susu. Amati juga posisi kedua puting susu yang normalnya mempunyai arah yang sama.
7. Inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui adanya pembengkakan atau tanda kemerah-merahan.
B. Palpasi
1. Lakukan palpasi di sekeliling puting susu untuk mengetahui adanya rabas. Bila ditemukan rabas, identifikasi sumber, jumlah, warna, konsistensi rabas tersebut, dan kaji adanya nyeri tekan.
2. Palpasi daerah klavikula dan ketiak terutama pada area nodus limfe.
3. Lakukan palpasi setiap payudara dengan teknik bimanual terutama untuk payudara yang berukuran besar. Caranya yaitu tekankan telapak tangan anda / tiga jari tengah kepermukaan payudara pada kuadran samping atas. Lakukan palpasi dinding dada dengan gerakan memutar dari tepi menuju areola dan searah jarum jam.
4. Lakukan palpasi payudara sebelahnya.
5. Bila diperlukan, lakukan pula pengkajian dengan posisi pasien telentang dan diganjal bantal / selimut dibawah bahunya.
1.7 Prosedur pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Instruksikan klien untuk melakukan SADARI. Semua wanita yang berusia 20 tahun atau lebih harus melakukan pemeriksaan ini setiap bulan dengan langkah sebagai berikut:
1. Berdiri di depan cermin. Lihat pada kedua payudara adanya sesuatu yang tidak wajar, seperti rabas dari puting, kerutan, lesung, atau sisik pada kulit.
2. Untuk mencatat adanya perubahan bentuk pada payudara, lakukan tindakan berikut:
a. Lihat ke cermin sambil mengangkat lengan di atas kepala.
b. Bertolak pinggang dengan sedikit menunduk ke arah cermin sambil menarik bahu dan siku ke depan.
3. Di kamar mandi atau di depan cermin, palpasi setiap payudara. Angkat lengan kanan dan gunakan tiga atau empat jari tangn kiri untuk mengeksplorasi payudara dengan cermat. Kemudian mulai pada tepi luar, tekankan bagian jari yang datar dengan gerakan memutar, lakukan gerakan tersebut dengan perlahan mengelilingi payudara, lakukan secara bertahap sampai ke puting. Beri perhatian khusus pada area diantara payudara dan ketiak dan rasakan adanya benjolan atau massa yang tidak wajar. Ulangi proses tersebut pada payudara kiri.
4. Palpasi puting secara perlahan, cari adanya rabas. Jangan mencubit puting.
5. Ulangi langkah ketiga dan keempat sambil berbaring. Berbaring terlentang dengan lengan kanan di atas kepala dan bantal kecil di bawah bahu kanan. Ulangi proses tersebut pada payudara kiri.
6. Hubungi dokter bila anda menemukan adanya benjolan.


1.8 Refrensi
Muttaqin, Arif. Pengakjian Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinik. Jakarta: Selemba Medika, 2010.
Potter, Patricia A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC, 2005.
Priharjo, Robert. Pengkajian Fisik Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: EGC, 2006.
Tambunan, Eviana S. Kasim, Deswani. Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2011.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;